Berita & Media

BERITA TERKINI

H.Muhammad Idaham, SH, M.Si Walikota Binjai, Provinsi Sumatera Utara, Medan


Asuransi; Terkait Faktor Kepercayaan dan Emosional

Kedekatan Idaham, walikota Binjai ini dengan Bumiputera telah terjalin jauh sebelum ia menjabat walikota. Kesehariannya yang santai dan sederhana tetap ia pertahankan meski dikenal sebagai orang nomor satu Binjai. Termasuk ketika menerima kunjungan tim Bumiputera Medan yang dipimpin Masnawi, Kepala Wilayah Medan, bersama Melati Situmorang, SH Kepala Cabang Bumiputera Binjai, Nurul Warapingka, Public Relation Officer Wilayah Medan, pada 21 November 2011 yang lalu.

Meski terlahir sebagai anak seorang Hakim, lulusan Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara ini tidak diperkenankan ayahnya menjadi Hakim. Ia justru mengikuti test pegawai negeri. Jabatan yang kini didudukinya dianggapnya sebagai anugerah. Karena ia mendaftarikan diri sebagai calon walikota di saat-saat terakhir dan bukan calon yang diunggullkan. Apa yang membuat Idaham sukses dengan waktu kampanye hanya empat bulan, sementara lawannya telah memulai kampanye 1,5 tahun sebelumnya. "Saya ikhlas tapi terius dan yakin apa yang dilakukan bermanfaat untuk orang lain, InsyaALLAH berhasil." Terannya.

Ikuti perbincagan Primra Fakhda. redaksi Bumiputera News dengan Idaham, begitu ia biasa disapa. Bagaimana pengalamannya sebagai pemegang polis Bumiputera? Apa komentarnya tentang perkembangan asuransi di kota Binjai dan industri asuransi umumnya?

Hanya Bumiputera

Ikhlas adalah prinsip pria kelahiran Langsa. 8 Juni 1965 ini dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Tak terkecuali keberhasilannya memenangkan hati warga Binjai yang memilihnya meski hanya kampanye 4 bulan. Waktu yang relatif singkat di banding pesaingnya, yang melakukan kampanye satu setengah tahun sebelumnya. "Kemenangan yang tak disangka-sangka. Antara lain berkat dukungan Bumiputera. Mulai dari agen, pegawai dan pemegang polis Bumiputera Binjai." Kenang suami dari Hj.Lisa Andriani yang mengasuransikan seluruh tim suksesnya saat kampanye.

"Saya telah beberapa kali berkunjung ke kantor Bmiputera. Hubungan saya dengan Bumiputera bukan hanya sekadar bisnis, melainkan lebih kepada kebersamaan," tambah pemegang polis Bumiputera untuk program asuransi pendidikan.untuk anak-anaknya, Mhd. Andri Alfisah dan Mhd. Furqon Azhari dan beberapa polis asuransi jiwa lainnya.

Bicara mengenai manfaat asuransi, menurut Idaham, asuransi baginya adalah tabungan sekaligus proteksi. "Dulu keluarga saya di backup beberapa perusahan asuransi, termasuk asurnasi asing. Dulu saya punya asuransi jiwa dan asuransi kesehatan di beberapa perusahaan asurasni, termasuk asuransi asing. Tapi, sekarang saya hanya punya satu perusahaan asuransi, yaitu Bumiputera. Yang lain itu entah kemana, putus begitu saja." Ungkapnya.

Kenapa masih banyak orang alergi mendengar asuransi? "Asuransi sangat terkait dengan kemampuan finansial atau tingkat kemampuan seseorang. Ketika saya masuk asuransi Bumiptera tahun 2003, saya menjabat kepala badan kepegawaian daerah Kabupaten Langkat, pada saat itu kemampuan saya sudah memadai." Kata Indaham yang juga ingin memberikan perlindungan asuransi untuk warga Binjai.

Tingkatkan Sosialisasi

Sebagai seorang birokrat, seorang pamong, Idaham memulai karir dari bawah, tepatnya di Babupaten Langkat. Sejak tamat kuliah ia meniti karir sebagai camat, pernah menjabat kepala bagian dan kepala dinas. "Salah satu cita-cita dan harapan seorang birokrat adalah menjadi kepala daerah." Katanya tentang jabatan yang menjadi tanggung jawabnya kini.

Teman-teman maupun karyawan di lingkungan kerjanya, menurut Idaha, umumnya sadar asuransi dan telah tercatat sebagai pemegang polis Bumiputera. Namun, tidak semua informasi tentang manfaat produk Bumiputera sampai kepada masyarakat. " Nah, bagaimana Public Relation (PR) atau kehumasan Bumiputera bekerja agar program asuransi Bumiputera sampai kepada masyarakat yang paling bawah." Serunya. Jika informasinya sampai kepada masyarakat mungkin masyarakat banyak yang tertarik." Tambah pria yang sewaktu kecil bercita-cita ingin menjadi dokter ini.

Caranya? Tingkatkan sosialisasi sampai ke lapisan masyarakat paling bawah. Menjalin kerjasama dengan pemerintah. Ketika ada kegiatan pemerintah, pameran-pameran, Bumiputera turun ke lapangan. Saat ini misalnya, Binjai sedang menggalakkan Posyandu yang identik dengan masyarakat kecil khususnya ibu-ibu. Bumiputera bisa bermitra dengan posyandu untuk sosisialisasi asuransi. Sehingga pesan tentang asuransi sampai ke masyarakat paling bawah.

Satu hal yang menjadi keunggulan dan kekuatan Bumiputera menurut Idaham adalah Bumiputera satu-satunya asuransi yang identik dengan milik negara. Hal ini minimal bisa menumbuhkan kepercayaanmasyarakat terhadap asuransi. Bagaimana Bumiputera mengembangkan ini kepada masyarakat, tergantung kemampuan Bumiputera membuktikan pelayanannnya kepada masyarakat. Intinya, Bumiputera telah memiliki kepercayaan masyarakat Binjai khususnya, dan masyarakat Medan umumnya. Inilah peluang yang harus dimanfaatkan Bumiputera untuk semaksimal mungkin merebut hati warga Binjai dan Medan khususnya." Saran mantan kepala dinas pertamanan kota Medan.


Hubungan Emosional

Dari sisi pelayanan, Idaham tidak mempersoalkan higt tech maupun manual. Menurut ia hubungan emosional dan kebersamaan itu jauh lebih penting. "Kalau pelayanan dengan cara high tech, pemegang polis tidak bertemu dengan orang Bumiputera. Saya lebih suka personal contact, karena lebih friendly dan lebih familiar." Komentarnya.

"Saran saya personal contact, jangan hilangkan. Bumiputera boleh saja menerapkan teknologi, tapi personal contact ini sangat menentukan kesuksesan pemasaran asuransi. Untuk produk-produk baru, mungkin lebih baik dan dapat diterima kalau disampaikan langsung oleh orang." Ia memandang, approach di Indonesia sangat mendukung. Asuransi menurut penyuka sepak bola ini merupakan perjanjian jaminan yang sangat dekat dengan kepercayaan dan faktor emosional.

Dinamika kota Medan terasa sampai ke Binjai. Income masyarakat Binjai yang umumnya pedagang dan pegawai memungkinkan mereka untuk membeli asuransi.
Meskipun perkembangan asuransi di Binjai tidak secepat di Jakarta, menurut Idaham, para kepala dinas di lingkungan walikota Binjai umumnya adalah pemegang polis Bumiputera.

"Peluang asuransi di Binjai masih terbuka lebar. Disini, Bumiputera masih diunggulkan dan dipercaya. Bumiputera harus pandai-pandai mengembagkan dan memasarkan produk asuransi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dengan premi yang terjangkau hingga ke lapisan masyarakat bawah. Disamping mengembangkan asuransi, menurut Idaham Bumiputera juga bisa berperan mengembangkan ekonomi kerakyatan. Membangun home industri misalnya. Memberikan investasi sekaligus diasuransikan.

Tentang rencana ke depan? "InsyaALLAH saya akan mengikuti SEPATI di Jakarta Maret 2012 depan. Cuma dua bulan. Satu bulan di dalam negeri, satu bulan di luar negeri." Kata Idaham. Perbincangan berlanjut ke sebuah rumah makan yang menyajikan makanan ala rumahan khas Medan, tak jauh dari kantor walikota.

 

Primra Fakhda & Nurul Warapingka

Kembali ke halaman sebelumnya

 

Kembali ke atas